Beranda > Headlines > Dialog Nasional SMSI: Perkuat Benteng Pers Digital Hadapi Gelombang Disinformasi

Dialog Nasional SMSI: Perkuat Benteng Pers Digital Hadapi Gelombang Disinformasi

0 comments

JAKARTA,kontenborneo.comSerikat Media Siber Indonesia (SMSI) secara kolektif memperkuat komitmennya untuk menjaga integritas dan marwah pers nasional di tengah arus transformasi digital. Komitmen ini menjadi fokus utama dalam dialog nasional bertema “Media Baru: Peluang dan Tantangannya” yang SMSI selenggarakan di Jakarta pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Ketua Dewan Pembina SMSI, Prof. Dr. Harris Arthur Hedar, S.H., M.H., menegaskan bahwa organisasi ini lebih dari sekadar wadah, melainkan sebuah gerakan kolektif yang memastikan transisi media berjalan dengan etika, akurasi, dan keberpihakan pada kepentingan publik.

“Kita harus menjadikan SMSI rumah besar bagi media siber yang kredibel, berdaya, dan berpihak pada kepentingan bangsa,” ujar Harris saat membuka dialog. Ia menambahkan, pihaknya menginginkan media siber tetap menjadi watchdog demokrasi sekaligus adaptif terhadap perkembangan industri yang pesat.

Harris menyoroti bahwa ribuan perusahaan media siber yang bernaung di SMSI, ada 4 Aksi strategis hadapi tantangan bagaikan menghadapi dua sisi mata uang: peluang besar untuk memperluas jangkauan informasi, namun juga tantangan serius dari disinformasi, hoaks, serangan siber, dan tekanan model bisnis.

Untuk mengatasi hal tersebut, Dewan Pembina SMSI mendorong empat upaya strategis:

  1. Meningkatkan literasi digital bagi ekosistem media dan masyarakat.
  2. Memperjuangkan perlindungan hukum yang kuat bagi jurnalis dan perusahaan media siber.
  3. Meningkatkan kompetensi teknologi dan bisnis media siber.
  4. Menjaga sinergi erat dengan pemerintah, Dewan Pers, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dialog nasional ini menghadirkan sejumlah pakar terkemuka, untuk lahirkan rekomendasi konkret, di antaranya Ketua Umum SMSI Firdaus, Ketua Dewan Pakar Prof. Yuddy Chrisnandi, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, Dr. Abraham Samad, Prof. Henry Subiakto, Hersubeno Arif, dan Ilona Juwita.

Harris berharap forum penting ini melahirkan pemikiran tajam dan memberikan rekomendasi konkret yang dapat memperkuat kualitas media siber Indonesia. “Dialog ini menjadi momentum penting bagi SMSI untuk memperkuat kapasitas strategis media siber, agar tetap tangguh dan independen di era platform digital global,” pungkasnya. (red/kontenborneo.com)